suarafakta.com – Salah satu misteri medis yang kerap membingungkan banyak orang adalah bagaimana rabies bisa memicu rasa takut yang luar biasa terhadap air, sebuah fenomena yang dikenal sebagai hydrophobia. Faktanya, tidak seperti fobia biasa, hydrophobia tidak disebabkan langsung oleh air. Sebaliknya, ini merupakan gejala dari infeksi rabies, muncul pada tahap lanjut dan menimbulkan kejang yang tak terduga dan menyakitkan di area tenggorokan.
Melalui penelitian medis, kita mengetahui bahwa rabies adalah infeksi yang menghantui otak dan sistem saraf, yang dapat berujung pada kematian. Virus ini biasanya berpindah melalui gigitan atau goresan dari hewan yang terinfeksi. Meski dapat mempengaruhi berbagai hewan berdarah panas seperti anjing, kelelawar, dan rubah, gejala hydrophobia utamanya berdampak pada manusia.
Virus rabies biasanya berdiam dalam tubuh selama periode yang bervariasi antara satu hingga tiga bulan sebelum memulai serangannya terhadap sistem saraf pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mungkin beberapa dari kita bertanya, apa hubungan antara rabies dan rasa takut air? Menariknya, rabies dapat mempengaruhi area otak yang bertanggung jawab atas fungsi berbicara, menelan, dan bernapas. Dalam prosesnya, virus ini dapat mengubah produksi air liur dan menyebabkan kejang pada otot-otot yang terlibat dalam proses menelan, membuat penderitanya merasa sangat sakit dan kesulitan menelan.
Faktanya, virus rabies berkembang biak dalam air liur. Proses menelan sebenarnya bisa menghambat penyebaran virus, oleh karena itu, virus ini merespons dengan memicu produksi air liur yang lebih banyak. Akibatnya, individu yang terinfeksi rabies cenderung mengeluarkan air liur daripada menelannya, yang pada akhirnya menimbulkan rasa takut terhadap air atau makanan. Hal ini menjadi penjelasan mengapa para penderita rabies mengalami hydrophobia – rasa sakit yang luar biasa saat menelan cairan yang masuk melalui tenggorokan memicu rasa takut terhadap air.
Penanganan awal terhadap diagnosis rabies meliputi pembersihan luka dan pengobatan secepat mungkin. Langkah-langkah ini penting untuk mencegah penyebaran dan infeksi lebih lanjut.
Pencegahan merupakan kunci dalam menghadapi rabies. Bagi anda yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing atau anjing, memastikan hewan tersebut mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin adalah sebuah keharusan. Melakukan pencegahan proaktif dapat membantu menjaga kesehatan dan keamanan kita semua.
Untuk mendapatkan informasi terbaru dan berita fakta harian terkini silahkan ikuti kami di Google News