SuaraFakta.com – Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, mengalami momen yang menggetarkan jiwa ketika hampir mengalami keguguran karena kelelahan saat bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Peristiwa ini menyoroti tantangan fisik yang dihadapi oleh para penyelenggara Pemilu, khususnya bagi yang sedang mengandung. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, petugas KPPS tersebut diduga mengalami kelelahan setelah menjalani shift beberapa jam, yang menyebabkan pendarahan yang signifikan.
“Ketika hari pertama dilarikan ke rumah sakit, didiagnosa harus diaborsi karena dugaan keguguran,” ujar Christine pada Sabtu (17/2/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, setelah menerima perawatan medis termasuk pemeriksaan dengan menggunakan USG, kondisi kehamilan petugas KPPS itu masih bisa diselamatkan.
“Awalnya dugaannya sudah keguguran, tapi ternyata masih bisa diselamatkan setelah istirahat dan mendapatkan perawatan di rumah sakit,” tambah Christine. Petugas KPPS yang diketahui hamil 3 minggu harus menjalani perawatan intensif selama 2 hari di rumah sakit.
Setelah mendapat penanganan medis yang tepat, kondisi ibu dan janinnya saat ini sudah stabil, dan mereka diperbolehkan pulang untuk beristirahat di rumah.