SuaraFakta.com – Mokel sering menjadi bahan lelucon di bulan Ramadan, tetapi tidak semua pengguna media sosial mengerti maknanya dengan baik.
Mokel, dalam bahasa gaul, sering kali menimbulkan kebingungan bagi sebagian orang. Istilah ini telah menjadi populer di jagat maya dalam beberapa waktu terakhir.
Bagi yang belum mengetahui, inilah pengertian mokel, sebuah frasa yang tengah naik daun di bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengertian Mokel dalam Bahasa Gaul
Kata ‘mokel’ tidak ada dalam KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kata ini bukan berasal dari bahasa resmi Indonesia.
Setelah ditelusuri, ternyata ‘mokel’ berasal dari bahasa Jawa dan banyak digunakan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dan kata ini memiliki makna yang kurang baik.
Arti dari ‘mokel’ adalah membatalkan puasa sebelum waktunya. Kegiatan ini sering dilakukan dengan makan dan minum di pagi, siang, atau sore hari saat sedang berpuasa.
Oleh karena itu, istilah ‘mokel’ sangat terkenal di bulan Ramadan. Istilah ini kerap digunakan untuk mencemooh orang-orang yang melanggar aturan puasa sebelum masuk waktu Maghrib.
Karena bertentangan dengan ajaran agama, orang yang ‘mokel’ biasanya melakukan hal tersebut secara rahasia.
Tetapi seiring berjalannya waktu, kegiatan ini menjadi semakin terbuka dan bahkan menjadi bahan lelucon.
Selain Mokel, ada juga istilah Godin. Godin berasal dari bahasa Sunda yang berarti berbuka puasa sebelum waktu maghrib. Biasanya Godin dilakukan secara sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui orang.
Maka dari itu, Godin sering dianggap sebagai perilaku nakal yang dilakukan selama bulan puasa.
Selain itu, ada juga istilah Tempus yang populer di Medan. Tempus merujuk pada kegiatan berbuka puasa di siang hari. Tempus merupakan singkatan dari TEMbak PUaSa, yang berarti membuka puasa secara diam-diam dengan sengaja. Biasanya Tempus dilakukan di siang hari karena ketidakmampuan untuk menahan lapar dan haus akibat aktivitas yang padat.